Pages

Saturday, September 15, 2012

Tata Letak Fasilitas Sebuah Pabrik

Definisi Tata Letak Fasilitas
  1. Menurut Sritomo (1992, p52), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas – fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi.
  2. Menurut Apple (1990, p2), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai menganalisis, membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Kegiatan perancangan fasilitas berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu lingkungan.
  3. Menurut Tompkins (1996, p1), facilities planning merupakan ilmu yang multi disiplin, dimana berkaitan dengan merencanakan layout fasilitas, memilih material handling sistem, dan menentukan peralatan proses yang diperlukan.

Peranan Perancangan Tata Letak Fasilitas

 Menurut Apple (1990, p3), perancangan tata letak fasilitas berperan penting sebagai berikut :
  1. Suatu perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk mendapatkan produksi yang ekonomis.  
  2. Pola aliran barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik yang efektif.
  3. Perpindahan barang merubah pola aliran statis menjadi suatu kenyataan yang dinamis, menunjukkan cara bagaimana suatu barang dipindahkan.
  4. Susunan fasilitas yang efektif disekitar pola aliran barang dapat menghasilkan pelaksanaan yang efisien dapat meminimumkan biaya produksi. 
  5. Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.

Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Fasilitas

Menurut Sritomo (1992, p53), secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performansi kerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapa keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut :

  1.  Menaikkan Output Produksi,  Biasanya tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hour yang lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin.
  2. Mengurangi Waktu Tunggu (Delay), Mengatur keseimbangan antara waktu untuk operasi produksi dan beban dari masing-masing departemen atau mesin sehingga akan mengurangi delay yang berlebihan.
  3.  Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (Material Handling)Tata letak yang baik akan lebih menekankan untuk meminimalkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini akan mendapatkan penghematan akan biaya perpindahan bahan, pendayagunaan yang lebih baik akan pemakaian mesin, tenaga kerja atau fasilitas produksi, mengurangi work in process, menyingkatkan proses manufaktur, mengurangi kemacetan dan lainnya.

Masalah Dalam Perancangan Fasilitas


Menurut Apple (1990, p16), terdapat beberapa permasalahan dalam perancangan fasilitas yaitu :
  1. Perubahan rancangan, Seiring dengan perubahan rancangan produk maka akan menuntut perubahan proses atau operasi yang diperlukan. Sehingga hal ini memerlukan perancangan ulang tata letak.
  2. Perluasan departemen, Penambahan produksi suatu komponen produk tertentu akan memerlukan perubahan dalam tata letak.
  3. Pengurangan departemen, Kondisi ini terjadi apabila terjadi suatu kondisi penurunan jumlah produksi secara drastis dan menetap.
  4. Penambahan produk baru, Dalam hal ini terjadi penambahan produk baru yang berbeda dengan produk yang sedang diproduksi. Sehingga terjadi kondisi kemungkinan penambahan mesin baru sehingga memerlukan penyusunan ulang fasilitas, Memindahkan satu departemen.Memindahkan suatu departemen ke lokasi baru memerlukan penataletakkan ulang pada wilayah baru.
  5. Peremajaan peralatan yang rusak, Persoalan ini akan menuntut pemindahan peralatan yang berdekatan untuk mendapatkan tambahan ruang.


Sumber : http://lockerinfo.wordpress.com/